Proses Evakuasi Terhambat Cuaca Buruk
Bogor - Tim evakuasi dari UIN Yogyakarta dan Jakarta berhasil mengetahui posisi enam mahasiswa yang hilang di Gunung Salak, Bogor. Namun proses evakuasi tidak bisa dilanjutkan karena buruknya cuaca dan kurangnya logistik.
Menurut anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bogor, Andre, posisi enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta sebenarnya sudah bisa diketahui sejak pukul 14.37 WIB. "Di ketinggian 2100 kaki cuma SURVIVOR membutuhkan LOGISTIK dan Alat VERTICAL RESCUE," kata Andre dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Sabtu (30/1/2010).
Andre menjelaskan, cuaca di daerah Gunung Salak terus memburuk. Hujan deras yang disertai kabut tebal memaksa tim evakuasi lainnya tidak bisa mendaki.
"Pendakian dilanjutkan besok," jelasnya.
Saat ini kondisi fisik dari keenam pendaki mulai membaik. Hiportermia yang sempat menyerang mereka, berangsur-angsur mulai hilang.
Menurut anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bogor, Andre, posisi enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta sebenarnya sudah bisa diketahui sejak pukul 14.37 WIB. "Di ketinggian 2100 kaki cuma SURVIVOR membutuhkan LOGISTIK dan Alat VERTICAL RESCUE," kata Andre dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Sabtu (30/1/2010).
Andre menjelaskan, cuaca di daerah Gunung Salak terus memburuk. Hujan deras yang disertai kabut tebal memaksa tim evakuasi lainnya tidak bisa mendaki.
"Pendakian dilanjutkan besok," jelasnya.
Saat ini kondisi fisik dari keenam pendaki mulai membaik. Hiportermia yang sempat menyerang mereka, berangsur-angsur mulai hilang.
0 Response to "Proses Evakuasi Terhambat Cuaca Buruk"
Posting Komentar